Selasa, 05 Agustus 2008

BERCERMIN PADA IBU PNS YANG SEDANG KURSUS MOBIL

Krisis lingkungan hidup salah satunya diakibatkan oleh tingginya laju emisi bahan bakar dari konsumsi kendaraan roda empat ataupun roda dua yang membanjiri pasar Indonesia. Kondisi ini membuat pabrikan mobil berlomba menciptakan teknologi kendaraan ramah lingkungan dengan tingkat emisi karbon rendah. Namun baru-baru ini konsumen dikejutkan dengan diproduksinya mobil sedan dengan harga terjangkau hasil pabrikan negeri India. Apapun alasannya, pabrikan tetap berpihak pada produktifitas/laju konsumsi kendaraannya dipasar lokal maupun international.

Sedang bagi masyarakat konsumen, konsumsi kendaraan jenis tertentu, secara fungsional bukan saja bagian dari mobilitas aktivitas sehari-hari atau kerja, melainkan pada aspek tertentu bermuatan motif fetishm, ataupun menampilkan status ekonomi tertentu pula. Maka untuk alasan ini, masyarakat konsumen berlomba – lomba membelanjakan uangnya, baik mobil keluaran baru, mobil mewah selundupan, maupun mobil second hand.

Bagi kelompok masyarakat lainnya, kondisi ini justru dilihat sebagai peluang usaha dalam bidang jasa terkait kebutuhan kendaraan. Kelompok usaha ini tentunya juga secara umum mempunyai izin usaha yang resmi dikeluarkan oleh pihak terkait. Dimulai dari SPBU, jasa servis /bengkel berdasarkan kategori tertentu, sekedar tambal ban/tubless, cuci mobil, mobil derek, asuransi mobil, ataupun kursus mobil. Kursus mobil menjamur dimana2, dengan segala tawaran fasilitas kursus mulai dari mobil kursus bermerk, driver pengajar berpengalaman, dan berafiliasi dengan kepolisian untuk pengurusan SIM pasca kursus. Makanya jangan heran, jika ditengah jalan raya, sesama pengguna jalan raya berpapasan langsung dengan mereka ini.

Fenomena kursus mobil sebenarnya bukanlah sesuatu yang mengejutkan ditengah tingginya tingkat pembelian mobil masyarakat konsumen. Yang mengejutkan sebenarnya, ketika menyaksikan ditengah jalan, pada dua hari yang berbeda, berpapasan dua kali dengan orang yang sama, seorang ibu muda mengendarai mobil kursus ditengah jalan raya kota pada saat jam kerja dan lalu lintas padat. Didampingi pengajarnya, Ibu muda ini dengan perlahan dan sedikit kaku melajukan mobil kursusnya dijalanan. Dengan kesenangan barunya, mungkin ibu muda ini tidak sadar mengendarai mobil, masih dengan pakaian dinas PNSnya.

Disela – sela kerja akhirnya peristiwa ini disampaikan ulang kepada beberapa teman, tentang segala kemungkinan penjelasan. Dan sepertinya mereka tidak tertarik dengan peristiwa ini,ekspresinya datar, mungkin karena kemampuan saya bercerita justru yang membuat hal ini menjadi tidak menarik. Atau penjelasannya menjadi seperti syair lagu sebuah band disco, yang kurang lebih berbunyi “ saya yang berada di planet Mars, atau mereka yang berasal diplanet Mars”

Untuk segala tendensi tersebut akhirnya saya mengucap sendiri, Saya tak kurang lebih sama dengan ibu muda itu, prilakunya saja yang berbeda, idenya tetap sama, etos kerja buruk, malas bekerja, sering telat masuk kantor, sering bolos dengan alasan pura-pura ke desa padahal tertidur disalah satu rumah penduduk. Dan sayangnya, tak sempat berkenalan dengan ibu muda, padahal dia cukup tampak manis diatas kendaraan yang dibawanya.

Tidak ada komentar: