Oleh ; Juan Fransiska
Dalam dasawarsa ini isu kesetaraan dan keadilan jender bagi masyarakat dunia merupakan bagian dari nilai – nilai demokrasi juga pembangunan. Indonesia pun seolah-olah tak mau tertinggal, melalui Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta dalam Kompas 20/07/07 mengatakan perempuan adalah aset dan potensi, bukan beban dan hambatan. Disebutkan juga perempuan sering terpinggirkan dari proses pembangunan didaerahnya. Kondisi ini ditenggarai karena terbatasnya akses perempuan dalam ruang public, sehingga perkembangan potensi mereka terhambat, terutama dalam memperoleh peluang kerja serta akses terhadap sumber daya ekonomi lainnya.
Dinegara berkembang / dunia ketiga seperti Indonesia, telah banyak penetrasi kegiatan untuk ini, yang disupport ataupun di fasilitasi oleh founding pro demokrasi asing dan local. Dalam bentuk pendidikan dan penguatan civil society, penganggaran daerah berbasis jender, maupun kesempatan scholarship bagi tokoh muda/aktivitis perempuan untuk melaksanakan studi lanjutan dalam kajian jender dan pembangunan.
Demokrasi dengan segala pirantinya cenderung diposisikan sebagai penanda sebuah keberadaban suatu bangsa, prasyarat tergabungnya suatu negara/bangsa dalam pergaulan masyarakat dunia. Seakan masyarakat manusia diatur sedemikian rupa dalam sebuah tatanan dunia monosistem. Demokrasi terkadang menjadi alasan paling praktis dan kuat untuk melakukan invansi atau mencampuri urusan rumah tangga suatu negara, dan kemudian menggulingkan rezim berkuasa.
Namun sayangnya, dinegeri asalnya sendiri mimpi monosistem ini sebenarnya jauh dari pada mewujud. Mungkin arah kearah sana sudah ada. Berita belakangan memperlihatkan bagaimana pemilihan calon presiden USA menempatkan seorang Hillary Clinton tokoh perempuan pertama yang bersaing sebagai bakal Calon Presiden. Gambaran lainnya, adalah American Idol, disitu jelas terjadi pengelompokan konstentan idol berdasarkan jender. Artinya dalam masyarakat sekelas America isu ini masih sebagai suatu mimpi dan kalaupun dilaksanakan itupun dengan setengah hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar