Senin lalu saat hendak ke kantor, ada rasa senang sekaligus tidak percaya melihat spanduk di persimpangan lampu merah mengabarkan Talk Show Rossy Goes To Campus: Indonesia Tangguh akan hadir di Baliurung Universitas Jambi. Akhirnya pada Sabtu pagi (30/04/2011) untuk memuaskan rasa keingintahuan, berdua dengan istri yang sama-sama sudah tidak mahasiswa lagi, saya bergegas berangkat ke kampus Universitas Jambi yang terletak disekitar daerah Mandalo Kabupaten Muara Jambi, diluar kota Jambi. Setibanya di lokasi ternyata tiket telah habis terjual jauh-jauh hari. Disela kepanikan mencari tiket, secara tak terduga saya melihat seorang kenalan mahasiswa. Dan berkat bantuannya akhirnya kami berhasil mendapatkan tiket.
Universitas Jambi merupakan kampus pertama di luar pulau Jawa yang menjadi tempat penyelenggaraan Rossy Goes To Campus: Indonesia Tangguh. Sekaligus menjadi kampus ke lima setelah Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga, dan Institut Tekhnologi Bandung. Tidak saya ketahui pasti mengapa Rossy Inc sebagai penyelenggara memilih Universitas Jambi. Tapi satu hal yang pasti, acara ini membawa angin segar ditengah kabar buramnya potret pendidikan Jambi. Akreditasi Universitas Jambi yang turun ke level C sepertinya justru menjadi salah satu alasan tepat untuk mengadakan acara tersebut. Melalui acara ini di harapkan, semangat, inspirasi dan motivasi dapat di berikan terutama bagi kalangan mahasiswa Jambi untuk membantu menciptakan generasi muda yang tangguh sebagai salah satu penyokong terciptanya Indonesia tangguh.
Dalam acara yang di dukung oleh Sinar Mas dan anak perusahaannya di Jambi, Eka Tjipta Foundation, Tribune Jambi dan BEM Universitas Jambi, tampaknya pihak penyelenggara cukup pintar mengemas komposisi pembicara talk show. Memadukan tokoh tua dan muda sebagai sosok yang memberikan inpirasi bagi mahasiswa dengan menghadirkan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, dan Politisi Muda Yenny Wahid serta Zumi Zola Bupati Tanjung Jabung Timur yang merupakan Bupati termuda di Indonesia (31 tahun).
Sesuai dengan tema acara yaitu Indonesia Tangguh, Jambi sebagai bagian dari Indonesia haruslah dapat memberikan sumbangan bagi terciptanya Indonesia yang tangguh. Untuk itu dunia pendidikan Jambi, terutama perguruan tinggi dituntut untuk dapat lebih menyesuaikan diri dan berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, yang bisa menghadapi dan menjawab tantangan kehidupan terutama tantangan kebutuhan pasar kerja dan industri yang berkembang di Jambi. Karena dalam jangka panjang, pembangunan Jambi tidak saja hanya bisa mengandalkan melimpahnya sumber daya alam, seperti Hutan, gas bumi, minyak bumi, batu bara, kelapa sawit dan karet, tapi juga membutuhkan sumber daya manusia yang kompetitif seperti yang di capai oleh Usman Cai alumni Universitas Jambi tahun 1980 an yang sekarang menduduki posisi nomor 1(satu) di salah satu anak perusahaan Sinar Mas. Dan ini senada dengan apa yang di sampaikan Zulkifli Hasan yang mengatakan “ jika dibandingkan dengan zamannya dulu, anak sekarang semestinya dapat jauh berhasil karena semua fasilitas telah tersedia lebih baik “ . Pada kesempatan yang sama Yenny Wahid menyampaikan “ untuk tangguh haruslah menjadi pribadi yang tangguh terlebih dahulu, kita dulu yang mesti berubah baru bisa melakukan perubahan”.
Sedangkan bagi Zumi Zola, “ manusia yang tangguh adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain” , dan untuk tujuan itulah dia meninggalkan dunia keartisan dan memilih terjun ke dunia politik di kampung halamannya, seperti tergambar dalam ucapannya “siapa lagi yang akan membangun Jambi jika bukan putra daerah Jambi sendiri “. Walaupun miskin pengalaman politik, profil pendidikan Zumi Zola yang tamatan Intitut Pertanian Bogor dan Master di London sepertinya dapat dijadikan salah satu modal penting dalam kepemimpinannya, ditambah bantuan dari orang yang dituakan disekelilingnya seperti yang sebelumnya dibenarkannya.
Penyelenggaraan Rossy Goes To Campus kali ini harus juga dilihat sebagai sebuah momentum untuk daerah menjadi lebih baik lagi, sebagaimana disampaikan Hasan Basri Agus dengan visi pembangunan Jambi EMAS - Ekonomi Maju Aman dan Sejahtera -. Tidak hanya berhenti sampai batas penyelenggaraan saja, tapi setelah ini diharapkan kerjasama antara perusahaan dengan universitas di Jambi dapat lebih di tingkatkan, terutama dengan melakukan rekrutmen dan menempatkan lulusan Universitas Jambi yang tentunya juga mesti kompetitif di seluruh anak perusahaannya. Tidak seperti yang sebelumnya dikeluhkan Gubernur Jambi Hasan Basri Agus pada saat menyaksikan penandatangan MoU antara Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi dengan Perusahaan di Jambi tentang rekruitmen dan pelatihan tenaga kerja. Pada kesempatan itu Hasan Basri Agus menyampaikan berdasarkan hasil surveinya acaknya pada 7 tenaga kerja di salah satu anak perusahaan Sinar Mas yang menduduki level staff ketika di wawancarai nya tidak ada satupun yang berasal dari Jambi.
Walaupun tidak mewakili populasi tenaga kerja yang ada, paling tidak hal ini memberikan gambaran bagaimana sumber daya manusia Jambi dalam kaitannya dengan persaingan di pasar kerja yang juga menjadi tantangan bagi dunia pendidikan dan kaum terpelajar Jambi. Jika pihak berkepentingan bisa menjawab tantangan ini barulah secara kolektif Jambi dapat dikatakan berperan bagi tumbuhnya Indonesia tangguh seperti yang kita cita - citakan bersama.
*Mad sekali lagi terima kasih tiketnya*